KESEHATAN TENTANG DIABETES MELITUS
PENYEBAB DIABETES MELITUS
Dengan tingginya kadar gula darah dan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme kronis yang memiliki banyak penyebab. Ini dapat terjadi karena kurangnya produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans di kelenjar pankreas atau karena sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin (WHO, 1999). Diabetes melitus dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetika, obesitas, usia lanjut, dan kurangnya aktivitas fisik.Pandemi COVID-19 juga meningkatkan risiko penderita Diabetes Melitus (DM), yang merupakan keadaan metabolik menahun dan disebabkan oleh tingginya kadar gula darah.
Diabetes biasanya tanpa gejala. Namun, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai jika Anda berpikir Anda mungkin menderita diabetes. Poliuria, yang berarti sering buang air kecil, polidipsia, yang berarti sering haus, dan polifagia, yang berarti banyak makan dan mudah lapar, adalah gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes. Selain itu, sebagian besar orang mengalami keluhan seperti penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki,
Pencegahan Diabetes Melitus
Diabetes dapat dicegah dengan berbagai cara. Perhatikan kesehatan Anda. Banyak orang mengabaikan gejala tipe 2 karena mengira mereka merasa semuanya baik-baik saja. Diabetes yang tidak dideteksi secara dini dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan komplikasi penyakit. Melakukan pemeriksaan kesehatan adalah pilihan terbaik jika Anda ingin yakin bahwa Anda bebas. Setiap tempat kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, atau laboratorium, dapat menyediakan tes atau screening. Asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus sangat penting untuk menangani berbagai masalah yang mungkin timbul, seperti ketidakstabilan kadar glukosa darah, defisit pengetahuan, dan risiko infeksi. Pada subjek 1, masalah yang teratasi yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah, defisit pengetahuan, dan risiko infeksi. Defisit pengetahuan adalah masalah yang diatasi pada subjek 2, dan ketidakstabilan kadar glukosa darah dan nyeri akut adalah masalah yang sebagian diatasi. Saran untuk peneliti yang akan datang adalah untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lebih lanjut, khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kepatuhan pengobatan pasien diabetes mellitus.
Apa saja faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes melitus
Bagaimana
cara mengurangi risiko diabetes melitus dengan pola hidup sehat
1. Makan yang seimbang Gantilah makanan yang rendah gula dan karbohidrat, seperti makanan olahan dan coklat, dengan makanan yang rendah gula dan karbohidrat, seperti sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan. Konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah-buahan dan biji-bijian, dapat menurunkan risiko diabetes.
2. Aktifitas fisik secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Menurut National Health Service UK, Anda harus berolahraga aerobik selama 2,5 jam seminggu.Berolahraga seperti berjalan kaki atau bersepeda dapat meningkatkan sensitivitas insulin
3. Berat badan yang sehat Memiliki berat badan yang sehat dapat membantu Anda mengurangi kemungkinan terkena diabetes melitus. Hindari berlebihan berat badan dan tetaplah dalam berat badan yang sehat.
4. Hindari Merokok dan terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko diabetes melitus. Hindari merokok dan terpapar asap rokok.
5. Kelola Stres dengan baik Stres dapat meningkatkan risiko diabetes melitus. Usahakan untuk mengelola stres dengan cara yang efektif dengan menggunakan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
6. Istirahat yang cukup Mendapatkan jumlah istirahat yang cukup dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan memiliki risiko diabetes melitus yang lebih rendah.
7. Cek Kesehatan secara teratur Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mengontrol berat badan dan kadar gula darah
Comments
Post a Comment